Jejak Penulis

Foto saya
Not less from an imaginary binery field it's exist. But no wonder, she still stood here to face any posibilites to overcome her harsh world.

Kamis, November 13, 2008

Ok, Mungkin Memang Terlantar....

Ya ampuuun, blog gue tersayaaaang!!! Maaaaf, sebulan ini sama sekali engga sempet gue apdet! Hueeeeeehhh.... Jadi beneran terlantar deh!!

Arya: "Engga niat banget sih lu, jadi authornya gue dan yang laen. Mana endingnya gue jelek banget, lagi! Terus kapan PPJ mau terbit? Kata kembaran gue, harusnya Januari udah masuk penerbit, `kan?"

....

Ok, ini namanya karakter yang protes sama penulisnya.... Mana pake bawa-bawa 'kembaran'nya segala lagi!

Yah, jadi intinya, selama sebulan ini banyak banget kejadian-kejadian yang bikin gue kalang kabut, nangis, mewek, dan bingung sendiri. Gue engga mau ngebahas itu di sini. Gue cuman mau ngebahas 1 hal--masih berhubungan ama PPJ tentunya--yang bikin gue bingung setengah mati.

Tapi darimana gue mulainya, ya?

Hmm....

Para Pencari Jejak, selama ini merupakan imaji, refleksi kehidupan gue dengan seseorang yang... hingga saat ini masih memiliki tempatnya sendiri di hati gue. Meski emang dia engga berakhir sengenes Arya, sih.... Kalau misalnya iya, mungkin gue engga bakal sanggup nulis tentang PPJ.

Dan sekarang, kalau misalnya gue adalah Tiffa (bukannya emang iya??), di saat inilah "Kousuke" datang, menawarkan sebuah bentuk cinta yang lain buat gue. Cinta yang membuat gue berpikir, apakah harus selamanya gue terikat dengan memoar gue dengan Arya? Tapi engga semudah itu juga gue ngelepasin semuanya.

Lalu... apakah gue harus mengubah ending PPJ? Menjadikannya berakhir manis tanpa menyakiti Kousuke?

... susah banget untuk menjawabnya....

Jadi inget kata-kata temen gue, Hidup itu memang seperti novel....

1 komentar:

  1. Para Pencari Tuhan?

    Hahahahaha... "Jejak" rupanya...

    Itu nama novel kamu toh? Ga pernah cerita2 nih.... :(

    Hidup seperti novel? Big no no for me... hidup adalah pejuangan.. (lho kok? ga nyambung ah!!)

    BalasHapus